Welcome to my Blog, semoga blog ini bermanfaat.....amin...!!!

Saturday, December 8, 2012

Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung Lok Baintan berada di Sungai Martapura. kabupaten Banjar Kegiatannya hampir sama dengan Pasar Terapung yang ada di tepi Sungai Barito dengan Pasar Terapung Muara Kuin dan yang membedakannya hanya para pedagang menggunakan topi yang disebut Tanggui. Lokasi Pasar Terapung Lok Baintan bisa dicapai dengan menggunakan klotok (kayu kapal/perahu bermotor) pada sekitar satu jam, atau dapat di dicapai dengan naik mobil dan sepeda motor dari batas kota.Di lokasi ini, rutinitas orang Banjar yang bertukar (barter) sayuran, buah-buahan, kue, minum dan berbagai jenis makanan serta keperluan sehari-hari lain. Pembeli bisa membeli komoditas ini di atas kapal (perahu) mereka atau dari dermaga kecil disetiap halaman ke belakang rumah warga di sepanjang pesisir sungai. Selain itu, cara khas hidup warga setempat mengapungkan rumah adalah
juga objek yang sangat menarik untuk dilihat dan dinikmati.

Pasar Terapung Lok Baintan adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam. Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar. Di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura Lokbaintan terlihat konvoi perahu menuju lokasi pasar terapung. Perahu ini milik pedagang dan petani yang akan memasarkan hasil kebun mereka. Mereka berasal dari berbagai anak Sungai Martapura, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan. Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua alternatif. Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan klotok, sejenis sampan bermesin. Dengan klotok, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat karena membutuhkan waktu 30 menit. Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil. Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung. Hal itu disebabkan medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku. Aktivitas pasar terapung dimulai pada pukul 09.00 Wita sampai dengan 11.30 Wita. Mereka menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain. Yang menarik dari pasar terapung adalah sistem pertukaran barang. Di pasar terapung tidak menjadikan uang sebagai alat transaksi utama. Pasalnya, penjual dan pembeli dalam pasar terapung masih menerapkan sistem barter. Umumnya, dagangan yang akan dibarter adalah hasil bumi berupa sayur mayur dan buah-buahan. Besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antarkedua belah pihak. Jika sepakat, maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pribadi di rumah.


No comments:

Post a Comment